Sabtu, 05 Juni 2010

kutipan

I. KUTIPAN
1. Pengertian

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,
majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.


2. Prinsip mengutip
a. Karena kutipan itu pada hakekatnya adalah pinjamna pendapat seseorang, maka
pengutip jangan mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya.
Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, misalnya dianggap ada kesalahan,
penulis harus memberi keterangan.

Contoh :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.

Cara memperbaikinya :
1) ‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam [seharusnya, pinjam,
penulis] uang.’

2) ‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

Cara 2) ini lebih umum.

b. Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan
syarat bahwa penghilang bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Caranya :
1) Menghilanhkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi

2) Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea
Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari
margin kiri sampai ke margin kanan)

3. Jenis-jenis kutipan

1. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap
kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.

2. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti
sarinya saja.

3. Kutipan pada catatan kaki

4. Kutipan atas ucapan lisan

5. Kutipan dalam kutipan

6. Kutipan langsung pada materi


4. Cara Mengutip

a. Kutipan langsung
♦ yang tidak lebih dari empat baris :
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan dua spasi
c) Kutipan diapit dengan tanda kutip
d) Sesudah kutipan selesai, langsung dibelakang yang dikutip dalam
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

♦ yang lebih dari empat baris :
a) Kutipan dipisahkan dari teks sejarah tiga spasi
b) Jarak anatr baris kutipan satu spasi
c) Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang
atau pengutip. Bial kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris
pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
d) Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
e) Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.

b. Kutipan tidak langsung
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak anatar baris kutipan spasi rangkap
c) Kutipan tidak diapit tanda kutip
d) Sesudah selesai diberi sumber kutipan

c. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat
saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

d. Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara
seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung.

e. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :

1. Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.

2. Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda,
kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.

f. Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat,
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas
siapa yang berbicara.

Contoh :

“Jelas,”kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari
kosa kata bahasa Sansekerta.”

Catatan :
Kutipan yang panjang sebainya dimasukkan dalam lampiran

5. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan

Setelah kita menulis tentang definisi kutipan maupun jenis2nya sekarang mari
kita bahas tentang Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan.


a) Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris

Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut:
(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;
(2) jarak antara baris dengan baris dua spasi;
(3) kutipan diapit dengan tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke
atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh:
Supaya tulisan kita mudah dipahami orang lain, maka kita hendaknya membuat
kalimat yang efektif. Yang dimaksud dengan kalimat efektif itu yang
bagaimana? “Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar atau sengaja
disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik”
(Parera,1988:42). Dengan demikian…..


b) Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris

Kutipan yang lebih dari empat baris ketentuan penulisannya sebagai berikut:
(1) kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
(2) jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
(3) kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau
dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat terdapat kutipan itu;
(5) seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketikan.

Contoh:
.......................................................................
“Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa, karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia noncomposmentis. Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda telah membuatnya merasa rendah diri” (Carnegie; 1996:181).
..........................................................................


c) Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang dikemukakan. Oleh sebab itu,
kutipan ini tidak diberi tanda kutip.

Syarat penulisan kutipan tidak langsung adalah:
(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;
(2) jarak antarbaris dua spasi;
(3) kutipan tidak diapit tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam
kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, nomor halaman tempat terdapat
kutipan itu.

Contoh:
Menurut Gorys Keraf, kalimat yang baik adalah yang menunjukkan kesatuan gagasan, atau hanya mengandung satu ide pokok. Bila ada dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan digabungkan, maka akan merusak kesatuan pikiran (1994 :36).

6. Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut :

1) Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan dalam kurung.
Contoh :
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984:41), bahwa “In Piaget’s theory, children’s intellectual functioning is represented in terms of symbolic logic.”

2) Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan,
dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.

Contoh :
“The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with the maturation of the physical and mental characteristics which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock, 1979:19).

3) Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber
kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.

Contoh :
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62), mengemukakan bahwa ‘...Children are born eith innate understanding of the structure of language.’

4) Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka nama keuarga kedua penulis tersebut harus
disebutkan. Misalnya, Sharp dan Green (1996:1). Kalau penulisnya lebih dari 2 orang, maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. Misalnya, Mc Clelland et al. (1960:35).

5) Jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang
berbeda, maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah sebagai berikut :
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972;Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).

6) Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh : (Bray, 1998a, 1998b).

7) Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah : (Tn. 1972:18).
Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya (tahun : hal).
Sumber : Buku panduan Tugas Akhir AKper AIsyiyah Bandung

7. Contoh Kutipan

a) Kutipan Langsung

• Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )
• Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. (Contoh kutipan Langsung 2# )

• Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1. (Contoh kutipan Langsung 3# )

b) Contoh kutipan Tidak Langsung
• Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. (Contoh kutipan Tidak Langsung 1# )

• Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3). (Contoh kutipan Tidak Langsung 2# )

• Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). (Contoh kutipan Tidak Langsung 3# )

II. Catatan Kaki
1. Pengertian
Catatan kaki adalah keterangan dari sumber kutipan yang ditempatkan langsung di belakang kutipan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keteranagn semacam itu disebut keterangan saja.
Semua kutipan harus ditunjunkan sumbernya dalam sebuah catatn kaki. Catatn kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.
2. Tujuan
Catatan kaki dibuat untuk :
a) Menyusun pembuktian
Semua dalil atau pernyataan yang penting, yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Pembuktian itu dapat diberikan dalam teks, dapat pula dimasukkan catatan kaki, atau kedua-duanya. Khususnya dalam hal ini, catatan kaki menunjukkan kembali kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengarang lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya. Sebab itu referensi atau penunjukan dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan temapat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktiksn oleh orsng lain.
b) Menyatakan hutang budi






3. Sistematika penulisan
1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

4. Jenis-Jenis catatan Kaki
A. Ibid.(Singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
B. Op.cit. (singkatan dari opera citati, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
C. Lo.cit. (Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit. nomor halaman
Contohnya :
I. Dari Buku
1Jhon Dewey, How we think
(Chicago : Henry Regney Company, 1974), hlm. 75.
2BP3K,StrategiPengembangan Kekuatan Penularan (Jakarta : Departemen P dan K, 1979),hlm. 81-95.
3Ibid.,hlm. 15.
4Jhon Dewey, op.cit.,hlm. 18
5Jhon Dewey, loc cit
II. Dari Majalah
6Linus Simanjuntak, “Andaikan Kolam itu Bumi Kita”, Suara Alam No. 9(1980), hlm. 17-19.
III. Dari Surat Kabar
7Tajuk rencana dalam Kompas (Jakarta), 7 Mei 1981.
8Artikel dalam Sinar harapan (jakarta), 29 April 1981.
IV. Dari Ensiklopedia
9Jhon E. Bardach, ”Fish”, ”Encyclopedia Americana” (New York Americana Corporation. 1973), 11, hlm. 289-309.
V. Dari sumber yang belum dipublikasikan seperti Tesis, Skripsi, dan Disertasi
10Sabarti Akhadiah, “Pengaruh Materi Pengajaran Bahasa Indonesia, Lokasi Sekolah, dan Jenis Kelamin terhadap Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa SMP” (Disertasi yang tidak diterbitkan, Fakultas Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta, 1983, hlm. 36).
5. Unsur – unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1. Nama Pengarang (Editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma (,)
2. Judul buku ditulis dengan hurufkapital (kecuali dalam kata-kata tugas) dan digarisbawahi.
3. Nama dan nomor seri, kalau ada
4. Data Publikasi
a. Jumlah Jilid, kalau ada
b. Nomor cetakan, kalau ada
c. Kota Penerbit, diikuti titik dua (:)
d. Nama Penerbit, diikuti koma (,)
e. Tahun Penerbitan c, d, e diletakkan diantara tanda kurunf (…)
5. Nomor Jilid, kalau perlu
6. Nomor Halaaman, diikuti titik (.)
B. Untuk Artikel dalam majalah berkala
1. Nama pengarang
2. Judul artikel, diantara tanda kutip “….”
3. Nama majalah, digarisbawahi.
4. Nomor majalah jika ada.
5. Tanggal penerbitan.
6. Nomor halaman.
1. Fungsi catatan kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
2. Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a. Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
b. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
c. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.
d. Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
3. Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka arab (1,2,2, dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apa pun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan. Namun sebaiknya untuk lebih efektif berurut untuk seluruh tulisan.
4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.