Minggu, 22 November 2009

Resensi film non fiksi Marley and Me

Sutradara : David Frankel

Produser : Gill Netter, Karen Rosenfelt

Ditulis oleh : Scott Frank, Don Roos berdasarkan novel karya John Grogan

Genre : Komedi dan drama

Bintang : Owen Wilson, Jennifer Aniston, Alan

Arkin, Eric Dane dan Haley Bennett

Durasi : 2,3 jam

Distributor : 20th Century Fox

Release date : 25 Desembe 2008

Anjing atau pun hewan piaraan lainnya, kerap memberikan kejutan, selain kadang menjengkelkan. Tentu seorang istri presiden Michelle Obama tidak akan susah-susah mencari anjing piaraan agar dua anaknya memiliki teman saat berada di Gedung Putih, kalau tujuannya bukan untuk melahirkan kejengkelan dan hal-hal yang mengejutkan. Kejutan dan kejengkelan ini juga yang dialami pasangan John (Owen Wilson) dan Jenny Grogan (Jennifer Aniston) dengan anjing piaraannya yang bernama Marley. Tujuan awal Marley memiliki anjing adalah sebagai pelampiasan untuk mencurahkan cinta pasangan muda ini karena belum siap memiliki anak.

Diceritakan John dan Jenny yang menikah di Michigan dan pindah ke West Palm Beach di Florida. Keduanya bekerja sebagai jurnalis di koran lokal yang cukup terkenal. Sebagaimana laiknya pasangan muda di awal pernikahan, beragam masalah pun muncul. Perbedaan karakter mulai tampak ke permukaan. Sesuatu yang sebelumnya tidak pernah disangka-sangka. John, misalnya, adalah tipe laki-laki yang seenaknya. Ini berbanding terbalik dengan Jenny yang penuh perencanaan dan memiliki kehidupan yang sangat teratur. John memelihara anjing jenis Labrador karena tampangnya lucu, suka bermain, dan seperti begitu menikmati hidup. Labrador juga sebagai anjing yang cerdas, tahan di lapangan, tangguh dalam menyelesaikan tugas, dan sangat setia. Pada tahun 2004 memang Labrador meraih posisi tertinggi kedua setelah Golden Retrevier dan di posisi ketiga yakni German Shepherd sebagai anjing terbaik di dunia. Celakanya, Labrador yang diadopsi tidak seideal yang diharapkannya, melainkan sebuah anjing yang kerap membuat keonaran. Namun, di balik anjing rusuh itu ternyata malah membuat pasangan muda ini tambah hangat dan terhibur. Kelakuan Marley kadang tanpa disangka-sangka dan di luar dugaan John dan Jenny.

Kisah dramatisnya baru terasa ketika Marley yang uzur harus menghadapi kesehatan yang terus memburuk. John tak sampai hati melihatnya, sehingga ia dipaksa membuat keputusan melakukan euthanasia pada Marley. John mempersilakan dokter melakukan suntik mati demi mengurangi kesakitan yang berkepanjangan. Ini sebuah keputusan sulit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar